Rockshox RS-1 (SRAM.com) |
Beberapa waktu lalu, pionir sepeda gunung, Rockshox melansir
produk barunya dengan cara unik. Sekali sehari mereka mencicil “penampakan”
produk barunya. Dalam tiga hari di halaman jejaring sosialnya ditampilkan tiga
detail produk tersebut. Di hari ke empat sebuah gambar utuh dari produk dirilis
oleh Rockshox. Garpu suspensi itu dinamakan RS-1, sama seperti nama produk
pertama Rockshox. Berbeda dengan RS-1 yang asli, garpu RS-1 yang dikeluarkan
tahun 2014 ini berdesain terbalik, alias inverted,
atau lebih dikenal dengan upside down.
Desain garpu inverted sudah
banyak digunakan di sepeda motor, terutama untuk keperluan kompetisi. Jika
suspensi konvensional menggunakan slider dengan tabung lebih besar di bagian
bawah dan tabung stanchion yang lebih kecil dijepit oleh crown di bagian atas. Suspensi inverted,
seperti namanya tersusun secara terbalik, di bagian atas crown menjepit slider, sementara stanchionnya berada di bagian
bawah, menjepit as roda. Keuntungan dari desain ini adalah berkurangnya unsprung mass sehingga peredaman
guncangan lebih efektif. Selain itu, desain internal dengan sil yang selalu
terendam oli membuat gaya gesek di stanchion berkurang.
Garpu
inverted sebenarnya sudah banyak
digunakan di sepeda. Dari sekian banyak garpu inverted, mungkin hanya Manitou Dorado yang sukses bertahan dalam
arti tetap diproduksi dalam jangka waktu yang cukup panjang. Sekarang
pertanyaannya adalah, apa kelemahan garpu inverted
sehingga sangat jarang garpu sepeda yang sukses dengan desain ini?
Garpu dengan desain ini mengalami kelemahan yaitu kemampuan
menahan torsi stir yang rendah. Walaupun produsen dapat membuat garpu yang
cukup kaku dari arah depan dan belakang, namun hilangnya brake arch membuat garpu fleksibel dari torsi yang dihasilkan stang
atau defleksi kiri-kanan akibat lintasan yang dilalui. Dengan adanya brake arch, torsi ditahan di bagian crown, brake arch, dan as roda. Pada garpu inverted hanya dua bagian yang memegang peranan, yaitu crown dan as roda.
Sedikit pencerahan datang dari perusahaan yang dibuat Paul
Turner, Maverick. Garpu yang digunakan Maverick cukup berhasil dengan desain inverted walau digunakan untuk keperluan
cross country. Benang merah dari
keberhasilan garpu inverted adalah
rekayasa di titik pegangan untuk mengkompensasi hilangnya brake arch. Untuk mengkompensasi absennya brake arch, Maverick mengelas crown
bagian bawah dan meningkatkan ukuran as roda menjadi 24 milimeter. Produsen
lainnya, Manitou menggunakan as segi enam untuk garpu Dorado-nya. Bagaimana
dengan Rockshox?
Predictive Steering (foto dari MTB Magazine) |
Untuk meningkatkan torsional
rigidity, Rockshox RS-1 menggunakan rangkaian unik dari as, garpu, dan
sistem kompresi yang dinamakan Predictive Steering™. Sistem ini menggunakan hub
khusus dan torque tube sehingga antarmuka
hub dan dropout seakan menggunakan as berukuran 27 milimeter walaupun menggunakan
as Maxle™ berukuran 15 milimeter.
Akankah Rockshox sebagai salah satu pemain utama suspensi
sepeda sukses melakukan salah satu tantangan paling berat di dunia suspensi
sepeda, membuat suspensi inverted
untuk pengguna cross country dengan keharusan bobot yang ringan?
(Goestarmono, dimuat di majalah Ridebike Juni 2014)
No comments:
Post a Comment