Dalam hal jumlah
tingkat percepatan, SRAM memimpin setelah meluncurkan komponen dengan 12
percepatan, SRAM Eagle tahun 2016. Tapi dalam hal
penggerak, Shimano memiliki teknologi Di2 yang menggantikan tarikan kabel
dengan sinyal elektronik.
Sebuah unggahan di
media sosial instagram dari Nino Schurter mengindikasikan peta persaingan akan
berubah dalam waktu dekat. Akhir Januari pembalap yang disponsori SRAM tersebut
terlihat mengendarai sepeda Scott dengan grupset baru. Tidak terlihat kabel
menjuntai antara derailleur dan shifter. SRAM memang menggunakan protokol
nirkabel untuk meneruskan sinyal elektronik dari input pengendara di shifter
untuk menggerakkan derailleur.
Pengguna Instagram
@werkstatt17_bikeshop mengunggah gambar dua tombol berlogo SRAM dan Eagle
menggantikan posisi shifter di stang sepeda serta derailleur MTB dengan
perangkat receiver dan baterai di bagian belakang seperti derailleur e-Tap dari
jajaran grupset sepeda jalan raya. Konfirmasi bahwa derailleur tersebut adalah
derailleur sepeda gunung, bukan derailleur sepeda jalan raya adalah
terpasangnya sprocket Eagle dengan gir terbesar 50 gigi yang tidak mungkin
dapat dijangkau derailleur jalan raya.
Hingga saat ini
SRAM tidak mengkonfirmasi dugaan tersebut. Selain itu unggahan werkstatt17_bikeshop
dicurigai sebagai hoax, entah dengan photoshop atau kerajinan tangan mekanik
yang kurang kerjaan. Namun secara teknologi penggunaan grupset nirkabel di
grupset sepeda gunung memang memungkinkan.
(Goestarmono)
Update: Beberapa gambar tambahan bermunculan saat seri pertama World Cup XC di Stellenbosch, Afrika Selatan
Update: Beberapa gambar tambahan bermunculan saat seri pertama World Cup XC di Stellenbosch, Afrika Selatan |
Shifter Wireless SRAM Eagle e_Tap? |
No comments:
Post a Comment