Seorang pesepeda melempar senyumnya saat tiba di titik
kumpul group ride salah satu klub
sepeda. Ia baru saja mengganti rangka sepedanya dengan rangka sepeda baru.
Salah satu merk ternama menghiasi rangka sepeda tersebut secara menyolok. Namun
ada yang berbeda dengan rangka sepeda itu, bentuk dan penempatannya tidak
seperti yang terlihat di katalog keluaran pabrikan yang namanya tertulis di
rangka. Pesepeda sudah akrab dengan istilah komponen generik.
Fenomena merk generik dalam dunia sepeda memang sudah mulai
menurun setelah puncaknya di akhir dekade 2000 hingga awal dekade 2010-an.
Sebenarnya sebutan rangka, sepeda, atau komponen generik adalah salah kaprah.
Kata generik adalah produk yang dijual (atau dibuat) tanpa merk. Dalam
praktiknya sebutan generik digunakan untuk menghaluskan kata tiruan dari produk
dimaksud.
Tapi apa salahnya membeli produk tiruan? Berbeda dengan
barang mewah seperti tas, arloji, pakaian, dan lain-lain, sepeda adalah
kendaraan atau alat olahraga yang sangat sering digunakan mendekati batas
kemampuan oleh penggunanya. Sebuah sepeda gunung digunakan untuk melibas
lintasan yang kasar, sementara sepeda jalan raya dikendarai dengan kekuatan
penuh. Kegagalan dari sepeda atau komponennya dapat berakibat fatal, bahkan
hingga kematian.
Sebuah merk sebenarnya adalah lambang dari kerja sama tim
yang saling mendukung suatu merk. Dari mulai desain, produksi, distribusi,
hingga purna jual, membeli produk suatu merk berarti membeli dukungan dari
sistem, kinerja karyawan , hingga pemikiran kreatif di balik suatu merk. Semua
itu didasari atas keinginan untuk memuaskan konsumen. Konsumen yang puas akan
percaya dan membeli lagi merk yang sama, bahkan menjadi konsumen fanatik dari
suatu merk. Sebagai contoh, merk yang kecil pada masa awal pertumbuhannya
dengan produk yang berkualitas, seiring dengan waktu akan mempunyai basis
konsumen yang kuat dan dianggap sebagai merk ternama.
Lalu bagaimana dengan pembuat produk tiruan? Jelas hal-hal
seperti disebutkan di atas tidak berlaku. Dengan mendompleng merk ternama para
peniru tentu sulit untuk diminta pertanggung jawaban atas dukungan jika terjadi
sesuatu, atau bahkan untuk membeli suku cadang produk mereka. Demikian pula
dengan pengembangan produk, yang terjadi adalah peniruan bentuk fisik semata.
Apakah peniruan merk ini semata akibat faktor ekonomi? Mungkin iya, banyak
konsumen yang mencari sepeda dengan anggaran terbatas membeli produk ODM yang
diberi merk ternama oleh importir kecil yang tidak mau repot membangun merk.
Kasus yang lebih fatal justru terjadi di tingkat harga yang
lebih tinggi. Pabrikan besar seperti Specialized dan Pinarello giat membasmi pembajakan
atas produknya. Tahun 2012 Andrew Love, bagian legal Specialized berhasil
menggagalkan penjualan produk Specialized tiruan senilai $5,2 juta bekerjasama
dengan bea cukai Amerika Serikat.
Produk yang ditiru adalah produk paling mahal dari merk ternama.
Bentuk yang khas dari rangka serat karbon memang mudah ditiru, namun kekuatan
yang diharapkan dari produk asli tentu saja tidak didapatkan dari produk
tiruannya. Beberapa produk yang banyak tiruannya adalah Specialized Venge dan
Pinarello Dogma. Cukup banyaknya produk tiruan tersebut sehingga ada anekdot
“Chinarello” untuk tiruan Pinarello dari negeri Tiongkok.
Salah satu perhatian utama dari isu ini adalah keselamatan.
Banyak kejadian produk palsu tersebut gagal hingga berakibat fatal. Kejadian
patahnya rangka atau roda dari serat karbon saat digunakan tidak jarang
terdengar. Andrew Love bahkan menyebutkan sepeda tiruan yang didapatnya hancur
saat diuji dengan protocol kontrol kualitas yang biasa digunakan untuk produk
aslinya.
Membeli produk asli berarti kita turut mendukung industri
yang sehat, kreatif, pro konsumen, dan bertanggung jawab. Tidak masalah
pabrikan tersebut besar atau kecil, lokal atau luar negeri, karena merk adalah
lambang kerja keras karyawan pemegang merk tersebut dan dukungan kepada
konsumen, yaitu pesepeda itu sendiri.
(Goestarmono)Merk dan Manufaktur
·
Rebranding: Pabrik mempunyai model tertentu (ODM/Original Design Manufacturer) yang bisa
dilabeli dengan merk yang diinginkan
·
Kontrak produksi: Pemegang merk mendesain produk
yang kemudian diproduksi oleh pabrik terpisah
·
Manufaktur penuh: Pemegang merk juga memiliki
pabrik yang memproduksi produknya
No comments:
Post a Comment