Itu pula yang dipotret pesepeda saat mengikuti sepeda sehat dalam
rangka ulang tahun TVRI Jawa Barat tanggal 15 Maret 2015 yang lalu. Acara sepeda
sehat tersebut menyusuri Sungai Citarum dengan start di Kepolisian Daerah (Polda)
Jawa Barat dan finis di TVRI Jawa Barat.
Perjalanan dimulai dengan jalan aspal dari Polda Jawa Barat
hingga Desa Sapan. Pemandangan perumahan padat penduduk seketika berganti
menjadi pemandangan lain. Pesawahan dan perumahan dengan gaya pedesaan menjadi
gradasi antara pemandangan perumahan kota dan daerah industri dengan
pemandangan tepi Sungai Citarum.
Bersepeda di tepi sungai Citarum memang menyajikan
pengalaman bersepeda yang lain. Jangan berharap wisata susur sungai Citarum
menyediakan fasilitas wisata sungai seperti di luar negeri dengan bangku taman,
tempat sampah yang memadai, atau bahkan sekedar jalan yang mulus.
Dengan bersepeda menyusuri sungai Citarum kita dapat melihat
kehidupan warga Bandung. Di Desa Sapan dengan air sungai yang relatif belum
begitu tercemar, ada pengrajin batu bata yang memanfaatkan endapan sungai.
Endapan sedimen dari hulu sungai menjadi berkah bagi sebagian orang di sana.
Semakin dekat dengan Bojong Soang pemandangan mulai berganti
dengan banyaknya perumahan menghiasi sisi sungai Citarum. Sampah mengisi sungai
Citarum seakan menjadi cermin dari ketidakpedulian warga kota akan sungai yang
menjadi sumber kehidupan. Mungkin sampah juga yang menjadi sebab banjir yang
selalu menjadi masalah bagi warga Bandung.
Banjir pula yang menyebabkan peserta tidak jadi melalui
jalan Manggahang seperti yang direncanakan. Pada saat perjalanan dilakukan,
Jalan Manggahang terendam banjir sehingga tidak dapat dilalui. Peserta memutar
melalui jalan raya Dayeuhkolot, meninggalkan sejenak Sungai Citarum.
Peserta kembali menyusuri Citarum setelah berbelok di Pusat
Penelitian Kertas dan Pulp di Jalan Mohammad Toha. Setelah mencicipi jalan yang
rusak di beberapa ratus meter awal, jalan yang dilalui kemudian cukup mulus
dengan permukaan beton di Parung Halang. Peserta menikmati pemandangan sungai
Citarum dengan cukup mudah hingga mendekati Jalan Ketapang. Jembatan gantung,
yang keempat dan terakhir kali dilalui di perjalanan ini menghindarkan peserta
dari padatnya pasar Rancamanyar melalui Seketi. Perjalanan susur Citarum
berakhir di ujung jalan tersebut dan melalui Jalan Bojong Sayang.
Peserta melanjutkan perjalanan ke TVRI Jawa Barat yang
sedang berulang tahun ke 28 dan menyaksikan lomba XC Cross yang juga diikuti
oleh tim nasional sepeda gunung.
Tanggal 22 Maret juga diperingati sebagai Hari Air Sedunia
dengan tema Air untuk Pembangunan Berkelanjutan. Kegiatan Sepeda Sehat dalam
rangka ulang tahun TVRI Jawa Barat memotret Sungai Citarum dengan kondisinya.
Apakah sungai Citarum dapat berperan dalam pembangunan berkelanjutan warga
Bandung?
(Goestarmono, dimuat di Back2boseh Pikiran Rakyat, 29 Maret
2015)
No comments:
Post a Comment