Hampir semua pesepeda
sepakat, sepeda balap adalah sepeda yang paling efisien untuk menempuh jarak
yang jauh dalam kecepatan yang tinggi. Penggunaan komponen ringan dan
aerodinamis membuat pebalap sepeda dapat mengembangkan kecepatan rata-rata yang
cukup tinggi. Dalam ajang Tour de France misalnya, pebalap menyelesaikan lomba
dalam kecepatan rata-rata 40 kilometer per jam untuk menyelesaikan jarak 3.644
kilometer yang dibagi dalam 21 etape, atau rata-rata 173 kilometer per hari.
Sayangnya sifat balap
sepeda yang relatif mengadu kemampuan atlet dan bukan teknologi sepeda membuat
sepeda balap harus diperlakukan khusus. Ban sepeda misalnya, dengan lebar hanya
23 milimeter membuatnya mudah kempes saat digunakan di jalan yang kurang mulus.
Saat digunakan untuk lomba memang tidak terlalu mengganggu karena fisik pebalap
yang relatif lebih baik sehingga mampu mengendalikan sepedanya menghindari
buruknya jalan, atau meredam getaran dengan tangan dan kakinya. Kalaupun
terjadi kempes ban, di belakang rombongan pebalap telah siap mobil pendukung
dengan mekanik yang siap mengganti roda sepeda. Tapi hal itu tidak selalu
didapatkan pesepeda biasa. Saat ban 23 milimeter kempes waktu bersepeda
sendirian, perjuangan mengganti ban dalam dan memompa hingga 120 psi dengan
mini pump toh harus dilakukan sendiri.
Sedikit titik cerah
dari masalaha ini adalah ramainya event Gran Fondo di Amerika Serikat. Event
yang berasal dari Italia ini membawa pesepeda melalui daerah dengan pemandangan
indah (Gran Fondo). Event ini biasanya menempuh jarak hingga 100 mil (sekitar
160 kilometer) di kelas utamanya. Peserta event ini dilepas massal, tidak
menutup jalan dari lalu lintas, menggunakan penghitung waktu elektronik dan
menggunakan aid station sebagai
pengganti mobil pendukung. Karena sifat lomba tersebut, pebalap harus mandiri
menghadapi masalah yang terjadi di jalan.
Selain sifat lombanya,
lintasan balap pun tidak semulus jalan yang digunakan lomba jenis Tour. Karena
tidak menutup jalan dari lalu lintas, penyelenggara banyak menggunakan jaringan
jalan yang tidak diaspal. Di Amerika Serikat ada dua juta kilometer jaringan
jalan yang tidak diaspal. Contoh jalan yang biasa digunakan adalah fire road, jalan yang digunakan Dinas
Kehutanan untuk inspeksi dan memadamkan kebakaran hutan.
Awalnya sepeda
cyclocross adalah sepeda pilihan utama untuk mengikuti lomba Gran Fondo,
seperti juga ditunjukkan oleh sepeda yang digunakan Dan Hughes dan Rebecca
Rusch, pemenang Dirty Kanza 200, event lomba sejauh 320 kilometer melalui
gravel di Kansas. Namun di pameran sepeda terkemuka seperti Eurobike dan
Interbike, beberapa pabrikan akan meluncurkan sepeda yang dibuat untuk event
ini. Sepeda seperti Giant Revolt, Specialized Diverge, dan GT Grade didesain
untuk lomba jenis ini menyusul sepeda yang sudah lebih dulu menyasar jenis ini
seperti Salsa Warbird dan Kona Rove.
Dengan bottom bracket
yang lebih rendah, sepeda jenis ini lebih stabil daripada sepeda cyclocross. Perbedaan
lainnya adalah ruang untuk ban yang lebih besar. Jalanan berkerikil yang
dilalui membuat pebalap menggunakan ban yang lebih lebar, umumnya ukuran yang
digunakan adalah 700x40. Perbedaan lainnya adalah rem yang lebih handal. Mulai
meluasnya penggunaan rem cakram di lomba cyclocross dan sebentar lagi di balap
jalan raya membuat gravel bike ditawarkan dengan menggunakan rem cakram. Rem
cakram memungkinkan pengereman yang konsisten dan tetap bekerja saat roda
mengalami masalah dengan jari-jari .
Memang belum ada event
Gran Fondo atau event serupa di Indonesia, namun ada kegiatan yang dapat dilakukan
dengan sepeda yang didesain untuk lomba ini. Banyak pesepeda yang belum berani
menggunakan sepeda balap karena terintimidasi tipisnya ban yang digunakan
sehingga belum menikmati efisiensi kayuhan sepeda balap. Gravel bike menyajikan
efisiensi yang mendekati sepeda balap dengan kehandalan lebih baik dari ban
yang lebih lebar dan rem cakram. Bonus lainnya adalah banyak pabrikan yang juga
menyematkan dudukan untuk rak
sehingga memungkinkan pemasangan pannier
untuk membawa bawaan saat turing.
Dinamika sepeda dan
aktifitasnya memang menarik. Tak kalah menariknya juga antisipasi pabrikan atas
hal itu. Pada akhirnya pesepeda juga yang bisa menikmati inovasi pabrikan
tersebut dan memulai inovasi baru untuk aktifitas lain
(Goestarmono, dimuat di Back2boseh Pikiran Rakyat 12 Oktober 2014)
CX dan gravel bike saya rasa pilihan paling rasional bagi cyclist yang suka bermain di jalan raya dan malas pelan2 di jalanan Indonesia yang....you know lah
ReplyDeleteWah makasih om ulasan dan tulisan nya ttg jenis sepeda Cyclocross dan gravel bike nya,semoga CX dan Gravel bike semakin dikenal di Tanah air!
ReplyDeleteDapatkan Penghasilan Tambahan Dengan Bermain Poker Online di www,SmsQQ,com
ReplyDeleteKeunggulan dari smsqq adalah
*Permainan 100% Fair Player vs Player - Terbukti!!!
*Proses Depo dan WD hanya 1-3 Menit Jika Bank Tidak Gangguan
*Minimal Deposit Hanya Rp 10.000
*Bonus Setiap Hari Dibagikan
*Bonus Turn Over 0,3% + 0,2%
*Bonus referral 10% + 10%
*Dilayani Customer Service yang Ramah dan Sopan 24 Jam NONSTOP
*Berkerja sama dengan 4 bank lokal antara lain : ( BCA-MANDIRI-BNI-BRI )
Jenis Permainan yang Disediakan ada 8 jenis :
Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar 66
Untuk Info Lebih Lanjut Dapat menghubungi Kami Di :
BBM: 2AD05265
WA: +855968010699
Skype: smsqqcom@gmail.com