Polygon Bend RIV |
Kegiatan turing
bersepeda bukanlah hal yang baru. Kegiatan ini sudah mulai dilakukan sejak awal
sejarah sepeda. Kegiatan turing bersepeda mengalami pasang surut dengan puncak
popularitas terakhir di tahun 1960 dan 1970-an sebelum populer kembali
akhir-akhir ini. Kegiatan turing bersepeda kembali bergeliat seperti terlihat
pada banyaknya kegiatan turing selain popularitas pelaku turing dan varian
sepeda turing yang ditawarkan pabrikan.
Para ahli berkata
saat ini adalah masa disruptif, banyak hal berubah, begitu pula dengan turing
bersepeda. Di pertengahan dekade 2000-an, bermunculan kegiatan sepeda
ultra-marathon dan gravel race. Event ultra marathon yang menempuh jarak ribuan
kilometer seperti Tour Divide yang memotong Amerika Serikat dari utara ke
selatan, Trans Am Bike Race, dan Transcontinental Race mengharuskan peserta
membawa perbekalannya sendiri di luar yang bisa dibeli di sepanjang jalan.
Sepeda yang digunakan Mike Hall dalam Trans Am |
Di sisi lain gravel
race seperti Dirty Kanza menempuh jalan berkerikil sepanjang ratusan kilometer.
Jalur lomba ini tidak melalui jalan raya dan panitia tidak memperbolehkan
kendaraan pendukung peserta sehingga mereka harus mengatasi seluruh masalah
yang terjadi.
Kedua jenis event
ini membuat pola yang banyak ditiru peturing. Semakin banyak turing bersepeda
dilakukan secara lebih cepat dan mengeksplorasi daerah di luar jalan raya yang
biasa dilalui. Peralatan dan pola istirahat yang digunakan peserta lomba di
atas menjadi acuan untuk meningkatkan jarak jelajah harian dalam turing. Kemajuan
infrastruktur dan jaringan pendukung juga menjadi latar belakang berubahnya
kegiatan turing bersepeda. Jarak antar sumber logistik seperti minimarket,
cafe, warung, dan penginapan yang semakin dekat membuat perbekalan bisa
dikurangi atau beralih ke peralatan yang lebih ringan. Banyak pula peturing
yang sebelumnya menekuni genre lain familiar dengan kecepatan dan eksplorasi
dengan melakukan turing dalam kecepatan lebih tinggi dan mengeksplorasi jalanan
kelas dua, bahkan offroad.
Trek 920 |
Pabrikan pun
membuat peralatan yang lebih ringan dan spesifik untuk kegiatan turing termasuk
sepeda yang digunakan. Pabrikan sepeda pun merilis sepeda untuk turing dengan
desain yang lebih kekar dengan rangka berbahan variatif, tidak lagi terbatas
pada baja dan titanium, namun aluminum, bahkan serat karbon. Penggunaan dropbar
seperti sepeda jalan raya dengan sedikit modifikasi berupa sudut yang membuka
di bagian bawah efektif untuk menghindarkan pesepeda dari terpaan angin dengan
tidak mengorbankan kemampuan off-road. Kaki sepeda turing pun menggunakan as
thru axle yang kaku dan rem cakram yang lebih kuat. Desain rangka sepeda
mengisolasi getaran akibat kecepatan dan medan kasar sehingga tidak terlalu
mempengaruhi bawaan, baik dalam pannier atau tas bikepacking.
Rangka yang lebih
kaku dan bobot yang lebih ringan tidak mengurangi kenyamanan sepeda turing
generasi baru. Jika sepeda turing tradisional dikenal nyaman berkat fleksibilitas
rangkanya, maka sepeda turing generasi baru mengisolasi getaran untuk
mendapatkan keseimbangan antara performa dan kenyamanan.
Berpetualang ke
tempat baru, berinteraksi dengan masyarakat yang berbeda, merasakan lingkungan
dengan lebih seksama dibandingkan dengan moda transportasi lain adalah inti
dari kegiatan turing bersepeda. Berubahnya lingkungan dan pendukung turing
bersepeda membuat kegiatan turing bersepeda pun berubah. Tentu saja penggiat
turing bersepeda diuntungkan dengan lebih banyak pilihan untuk melakukan
kegiatan yang disukainya.
(Goestarmono, dimuat di Back2boseh Pikiran Rakyat, 12 Maret 2017)
No comments:
Post a Comment