Bersepeda di Kota Bandung, enjoy
Gustar Mono
Tuesday, January 20, 2015
Friday, January 16, 2015
Cadence
Ada
beberapa cara untuk meningkatkan kecepatan bersepeda atau mengurangi kelelahan
saat bersepeda. Salah satunya adalah melalui cadence, disebut juga pedalling
rate atau kecepatan kayuhan. Cadence
adalah jumlah putaran pedal yang dilakukan pesepeda saat mengayuh sepedanya.
Apakah
rahasia pembalap sepeeda yang terlatih? Sekilas menyaksikan berbagai jenis
balap sepeda jelas terlihat para pembalap sepeda mengayuh pedalnya dengan putaran yang lebih
tinggi. Ini berlaku di semua disiplin balap sepeda , dari nomor track, jalan raya, sepeda gunung, hingga
BMX, walaupun tingkat kecepatan putaran berbeda tergantung disiplin dan
karakter pembalapnya. Secara umum putaran pedal yang tinggi adalah salah satu
ciri kegiatan sepeda kompetitif.
Tapi
apakah bersepeda dengan cadence
tinggi tidak membuat pesepeda cepat lelah? Salah satu perbandingan yang bisa
dilakukan adalah dengan kendaraan bermotor. Putaran mesin yang terlalu tinggi
memang akan cepat merusak mesin, namun kecepatan mesin yang terlalu rendah akan
mengakibatkan mesin mengalami gejala knocking
dan tidak bertenaga. Knocking juga
akan merusak mesin. Menjalankan kendaraan bermotor di gigi tinggi pada
kecepatan rendah memang tidak apa-apa jika mesin tidak dipaksa mengeluarkan
tenaga. Bersepeda dengan cadence
rendah pun tidak diharamkan untuk dilakukan, tetapi melakukan akselerasi atau
tanjakan dengan putaran pedal yang rendah akan membebani otot dan berpotensi
merusak sendi.
Pembalap
profesional umumnya mengayuh sepeda dengan kecepatan tinggi, 100 putaran per
menit atau lebih. Untuk memutar pedal dengan kecepatan tinggi diperlukan
latihan khusus. Dimulai dengan melatih efisiensi putaran pedal, putaran pedal
yang efisien adalah putaran pedal dengan tenaga yang merata di setiap sudut
putarannya. Umumnya pesepeda dapat meraih efisiensi terbaiknya di kecepatan
kayuhan 90 hingga 100 putaran per menit.
Bukankah
memutar pedal lebih cepat berarti mengeluarkan tenaga lebih besar? Belum tentu.
Mempercepat kayuhan diikuti pula dengan menurunkan rasio gigi ke gigi yang
lebih ringan.
Mengapa
bersepeda dengan kayuhan cepat lebih baik? Saat pesepeda mengayuh dengan
putaran rendah, tenaga diperoleh dari kekuatan otot. Kekuatan otot ini tidak
bertahan lama, seiring degnan penumpukan asam laktat dan kelelahan, otot akan
melemah, dan pemulihan kekuatan otot berlangsung dalam waktu yang panjang.
Saat
bersepeda dengan putaran tinggi, kekuatan otot yang diperlukan lebih sedikit
untuk setiap kayuhannya. Beban tersebut dibagi ke sistem kardiovaskular dan
respirasi tubuh. Sistem ini bertumpu pada kapasitas transfer gizi dan oksigen
ke sel yang membutuhkan. Saat sistem ini mencapai kapasitas maksimalnya, yang
diperlukan hanyalah istirahat dan mengambil nafas sejenak untuk mengembalikan
kondisi seperti semula.
Apakah
putaran pedal yang cepat adalah jawaban instan atas semua permasalahan terkait
mengeluarkan tenaga saat bersepeda? Seperti hal lain, meningkatkan cadence harus dilakukan secara bertahap.
Jika kelelahan otot mengakibatkan rasa pegal dan nyeri, maka kegagalan sistem
kardiovaskular akibat dipaksa bekerja terlalu keras dapat berakibat fatal. Selain itu, karakter fisik beberapa orang
menentukan berapa cepat pesepeda dapat mengayuh sepedanya. Pesepeda dengan
karakter tubuh gemuk atau berotot akan sulit memutar pedal sepedanya lebih dari
100 putaran per menit.
Selain
hambatan fisik, sepeda yang digunakan juga sangat berpengaruh untuk mendapat
putaran yang baik. Pesepeda yang mengayuh dengan kecepatan 100 putaran per
menit akan melakukan 6.000 kayuhan pedal saat bersepeda selama satu jam. Dengan
gerakan sebanyak itu, sangat penting untuk melakukan bike fitting atau menyesuaikan sepeda ke postur tubuh penggunanya.
Ketidak sesuaian sepeda akan menyiksa persendian pesepeda yang menggunakannya.
Selain
masalah interaksi antara pengguna dan sepeda, kondisi sepeda terutama bantalan
atau bearing yang terpasang di sepeda
juga harus diperhatikan. Bersepeda dengan putaran tinggi memang tidak membebani
bantalan, tetapi bantalan yang rusak akan terasa tidak nyaman saat digunakan.
Bersepeda
dengan putaran tinggi memang bukan cuma tentang memutar pedal lebih cepat,
namun juga tentang bersepeda yang benar.
(Goestarmono, dimuat di Back2boseh Pikiran Rakyat 4 Januari
2015)
Friday, January 9, 2015
Cyclepedia: Slopestyle
Istilah slopestyle dipinjam dari olahraga ski. Olahraga ski slopestyle
adalah nomor di mana peski menuruni lintasan dengan rintangan berupa railing
tangga, lompatan, dan objek lainnya. Penilaian nomor ini didasarkan pada
kesulitan trik, ketinggian lompatan, eksekusi trik, dan penampilan secara umum.
Sebenarnya, permainan dengan sistem penilaian seperti itu sudah lebih dulu
dilakukan di cabang skateboard dan BMX, yaitu dalam nomor Park.
Dalam masa awal sepeda gunung belum dikenal nomor yang
didasarkan pada penilaian trik. Hingga akhir dekade 1990-an nomor seperti cross
country, downhilll, dual slalom, dan lain-lain masih didasari pada kecepatan
pebalap melewati jarak tertentu. Satu-satunya nomor sepeda gunung yang tidak
didasari kecepatan saat itu adalah biketrials yang didasari kemampuan pesepeda
gunung melewati rintangan tanpa menurunkan kaki.
Pada awal dekade 2000-an, daerah British Columbia di Kanada
mulai dilirik sebagai salah satu kiblat sepeda gunung dunia. Gaya bersepeda
gunung pun mulai berubah, ada penilaian lain selain kecepatan, dan lahirlah
genre freeride. Namun evolusi permainan sepeda gunung tidak langsung menjadi
seperti sekarang ini.
Sebelum slopestyle menjadi seperti sekarang ini dikenal
istilah hucking. Hucking adalah menurunkan sepeda dari tempat yang tinggi.
Salah satu tokohnya adalah Josh Bender yang memegang rekor drop tertinggi
bersama Tyler Klassen setinggi 15 meter, walaupun ia gagal dalam percobaannya
untuk menuruni drop setinggi 18 meter.
Tahun 2004, di Whistler, British Columbia dipertandingkan
nomor slopestyle untuk pertama kali dalam rangkaian event Crankworx. Saat itu
Paul Basagoitia mencuri perhatian dengan menjuarai event tersebut walau
sebelumnya ia tidak dikenal dalam dunia sepeda gunung.
Saat ini slopestyle dilombakan dalam berbagai acara seperti FMB
World Tour. Rangkaian FMB World Tour terdiri dari 36 seri dan 5 seri di
antaranya adalah event Diamond Series atau seri puncak dari rangkaian FMB World
Tour.
Salah satu event slopestyle yang terkenal adalah Red Bull
Rampage yang juga termasuk dalam rangkaian FMB World Tour. Didanai oleh sponsor
raksasa minuman berenergi, event ini adalah lomba terbesar dengan bentuk
invitasi. Red Bull Rampage pertama kali diadakan tahun 2001, walau sempat
dihentikan tahun 2005 sampai 2007. Kebanyakan pemenang event ini berasal dari
Kanada. Nama-nama seperti Wade Simmons, Tyler Klassen, Brandon Semenuk, dan
Kurt Sorge adalah freerider Kanada yang pernah menjuarai Red Bull Rampage.
(Goestarmono, dimuat di Back2boseh Pikiran Rakyat 14
Desember 2014)
Friday, January 2, 2015
Komunitas Freeride British Columbia
Evolusi sepeda terutama sepeda gunung menarik untuk
diperhatikan. Dalam 40 tahun evolusi sepeda gunung, bentuk sepeda gunung pun
berubah jauh dari akarnya. Bentuk sepeda yang awalnya mengadopsi sepeda beach
cruiser berevolusi hingga ke sepeda gunung modern seperti terlihat saat ini.
Perkembangan awal sepeda gunung bermula dari California atau
Colorado, Amerika Serikat. Tokoh-tokoh pionir sepeda gunung seperti Joe Breeze,
Gary Fisher, dan Charlie Kelly berasal dari sana, mereka menuruni Gunung
Tamalpais di Marin County. Penggunaan sepeda gunung masih berkembang tidak
berbeda jauh dari akarnya tersebut. Lintasan legendaris seperti Gunung Mammoth,
Big Bear, Vail, dan lain-lain masih menyajikan jalanan yang lebar dan kecepatan
tinggi. Event Kamikaze di Gunung Mammoth misalnya, mencatat rekor kecepatan
tertinggi 110 kilometer/jam oleh Jimmy Deaton
Namun wajah sepeda gunung berubah pada akhir dekade 1990-an.
Komunitas sepeda gunung di British Columbia mulai memainkan sepeda gunung di
tempat yang sama sekali berbeda. Pesepeda gunung seperti Wade Simmons, Andrew
Shandro, dan lain-lain mulai memainkan sepeda gunung mereka dalam hutan sub
tropis yang mendominasi lansekap British Columbia. Ramp dan lompatan mereka
buat sebagai syarat dari Dinas Kehutanan setempat untuk mengurangi erosi akibat
sepeda gunung.
Sejak itulah kecepatan tinggi yang mewarnai sepeda gunung
berganti menjadi “seni” bersepeda gunung dengan lompatan, tanggul lintasan (berm),
drop, dan gap dengan irama yang mengalir menampilkan keindahan bersepeda gunung
atau melakukan trick seperti backflip, scrub, no hander, dan lain-lain.
Saat itu memang komunitas sepeda British Columbia berani
tampil beda dari komunitas sepeda lainnya. Di saat pesepeda gunung lain beradu
cepat di lintasan yang terbuka dan relatif mulus, mereka memilih menghilang ke
dalam hutan. Tangan mereka kapalan oleh pekerjaan kayu untuk membuat rintangan
seperti jembatan, lompatan, drop, hingga papan jungkitan. Imajinasi mereka
tentang lintasan sepeda gunung memang tidak terbayang di belahan dunia lain.
Selain di dalam hutan milik negara dan milik pribadi, tahun
1998, sebuah resort ski yang berlokasi 125 kilometer sebelah utara Vancouver
dibuka untuk kegiatan sepeda gunung di musim panas. Resort ini berkembang
hingga di tahun 2014 ini memiliki 47 lintasan dengan panjang lebih dari 250
kilometer. Resort itu mengambil nama dari dua gunung yang dikelolanya, yaitu
Whistler dan Blackcomb.
Sejak 2004, Whistler Blackcomb menyelenggarakan Crankworx,
sebuah festival sepeda gunung freeride yang menjadi acuan pesepeda gunung dari
disiplin itu. Event ini memang menggambarkan freeride secara umum. Festival ini
mempertandingkan kompetisi pump track, enduro, dan slopestyle selain nomor
downhill. Tahun ini Crankworx juga diselenggarakan di Rotorua, Selandia Baru
dan Les 2 Alpes, Prancis selain di Whistler.
Perubahan gaya bersepeda membutuhkan alat yang berbeda pula.
Beruntung Kanada memililki beberapa pabrikan sepeda berkualitas seperti Race
Face (sekarang Raceface), Rocky Mountain, Norco, dan Syncros. Ini yang membuat
gayung bersambut. Pabrikan sepeda dan
komponen dari Kanada mempersenjatai pesepeda gunung mereka dengan komponen yang
lebih kuat untuk menaklukkan trek yang lebih berat itu.
Penggunaan yang berbeda membuat prioritas pengembangan
komponen desain pun berbeda pula. Sebelum dekade 2000-an pabrikan komponen
sepeda berlomba menawarkan komponen dengan bobot seringan mungkin dalam
tampilan yang centil dengan warna anodisasi aluminum yang menyolok, maka di
dekade 2000-an komponen sepeda tersedia dengan desain yang kokoh dan warna
lebih moderat dengan teknik cat bubuk (powder
coating).
Saat ini British Columbia sudah menjadi salah satu pusat
sepeda gunung dengan resort di daerah ini menjadi tujuan pesepeda gunung di
seluruh dunia. Tidak kurang dari 100.000 pengunjung selama musim panas setiap
tahunnya mendatangi resort ini. Whistler adalah resort terbesar di Provinsi
British Columbia, selain resort tersebut, terdapat lebih dari 25 bike park yang
tersebar di berbagai daerah di provinsi itu.
Komunitas sepeda di British Columbia membuktikan,
kreatifitas masing-masing daerah dapat menentukan arah perkembangan dunia
sepeda gunung.
(Goestarmono, dimuat di Back2boseh Pikiran Rakyat, 7 Desember 2014)
Subscribe to:
Posts (Atom)