Berbeda dengan lomba sepeda yang lain, Transcontinental Bike
Race mengharuskan peserta untuk membalap tanpa dukungan dari pihak luar sama
sekali. Semua perlengkapan yang digunakan harus dibawa peserta atau dibeli di
sepanjang perjalanan. Aturan lomba seperti ini membuat pesepeda lain dapat
meniru peralatan yang digunakan peserta untuk kegiatan bersepedanya.
Tahun ini juara bertahan dua kali Kristof Allegeart tidak
turut serta, runner up tahun lalu
Josh Ibbett, yang juga brand manager
Hunt Wheels menjuarai event balapan melintasi benua Eropa. Ia menempuh jarak
4.239 kilometer dalam 9 hari 23 jam dan 54 menit.
Dalam menempuh jarak lomba tersebut, Josh membawa
perlengkapannya sendiri tanpa mobil pendukung. Bagaimana Josh melakukan
perjalanan yang cukup panjang itu secara mandiri namun tetap mempertahankan
kecepatan yang cukup tinggi? Bagaimana Josh membangun sepedanya secara efisien
setelah tahun lalu ia mempelajari beberapa hal yang bisa diperbaikinya hingga
memenangi lomba ini?
Sepeda yang digunakan Josh dibangun dari rangka sepeda Mason
Definition keluaran Mason Cycle. Mason Cycle memang baru berumur setahun,
setelah sebelumnya Dominique Mason bekerja sebagai brand manager pabrikan
sepeda lain. Terbuat dari Aluminum dan garpu serat karbon, rangka sepeda ini
hanya bisa menggunakan rem cakram. Tahun lalu Josh menggunakan rem kaliper
namun cuaca buruk membuat Josh sering mengganti kampas rem, serta kabel yang
macet membuat tangannya lelah. Penggunaan rem cakram juga membuat ia dapat menggunakan
ban tubeless Schwalbe One berukuran
28 milimeter. Ban tubeless berukuran
relatif besar diperlukan mengingat Josh harus melintasi jalan berkerikil di Strada
dell’Assietta serta jalan yang masih buruk di Albania dan Bulgaria.
Kelelahan juga membuat Josh memilih menggunakan transmisi
elektronik Shimano Ultegra Di2. Tahun lalu ia menggunakan transmisi mekanik,
namun putusnya kabel shifter membuatnya tidak dapat memindahkan rasio giginya
dari Albania hingga Turki. Rasio gigi yang digunakan adalah gir 52/36 dan cassette 12-25, yang cukup berat bagi
pesepeda umum, namun diperlukan agar kecepatan Josh tidak turun drastis saat
menjumpai tanjakan.
Komponen lain yang digunakan adalah komponen orisinil sepeda
Mason yang terbuat dari Aluminum, kecuali seatpost
yang terbuat dari serat karbon. Josh memilih menggunakan Aluminum, karena jalan
yang dilalui tidak semuanya baik, serta kelelahan dalam melintasi benua Eropa
membuatnya banyak menjatuhkan sepeda ke lantai yang akan menyebabkan gesekan
dan mengurangi kekuatan komponen serat karbon. Penggunaan serat karbon pada seatpost mengurangi getaran jalan lebih
baik.
Saat berlomba dalam jarak ribuan kilometer, kenyamanan
adalah prioritas utama. Josh membangun sepedanya dengan memasang sadel dan
stang khusus time trial untuk
mendapatkan posisi bersepeda time trial.
Walaupun ada beberapa tanjakan yang berat, termasuk Gunung Ventoux, mayoritas
perjalanan menembus benua Eropa adalah melintasi jalanan datar dan sering
melawan arah angin.
Kebutuhan daya listrik untuk penggunaan alat navigasi dan
lampu untuk perjalanan malam juga harus diatur dengan baik. Jika tahun lalu ia
menggunakan hub dinamo, tahun ini menggunakan
hub biasa. Gawai yang paling menyedot
listrik adalah peralatan navigasi GPS, tahun ini ia menggunakan alat navigasi
yang menggunakan baterai AA. Untuk perjalanan malam ia menggunakan lampu
Exposure Toro, digunakan dalam daya paling rendah membuatnya bisa bertahan 9
malam. Pengisian ulang daya listrik dilakukan saat Josh beristirahat makan dan
tidur, memanfaatkan pasokan listrik di cafe yang ia datangi.
Josh tidak membawa banyak peralatan akomodasi. Bagaimanapun
Transcontinental adalah sebuah balapan, sehingga ia hanya membawa sikat dan
pasta gigi dalam perjalanan ini. Ia hanya membawa sleeping bag untuk tidur, dengan anggapan jika ia berusaha cukup
keras dan cukup lelah, maka ia tidak akan menemui kesulitan untuk tidur di
manapun.
Untuk peralatan perbaikan sepeda ia membawa peralatan
standar seperti mini pump, multi tool, dan
penambal ban, termasuk juga charger untuk gawai dan transmisi elektronik.
Semua peralatan itu ia bawa dalam tas rangka sepeda. Badan
Josh yang tinggi membuatnya dapat menggunakan tas rangka berukuran besar di
rangka sepedanya. Besarnya tas keluaran Miss Grape dari Italia ini membuat
semua bawaannya bisa masuk ke dalam tas rangka ini.
Pengaturan seperti yang dilakukan Josh Ibbett dalam
mengikuti Transcontinental Bike Race ini mungkin cocok sebagai alternatif
kegiatan turing sepeda. Dengan sepeda yang lebih ringan dan lebih nyaman,
setidaknya bisa menyingkat perjalanan turing sepeda atau memperjauh
penjelajahan bersepeda.
(Goestarmono)
No comments:
Post a Comment