Thursday, June 12, 2014

Seri World Cup Downhill Sepeda Gunung Fort William, Inggris


Pebalap tuan rumah gagal memuncaki podium di seri ketiga World Cup sepeda gunung downhill yang diselenggarakan di Fort Williams, pegunungan Ben Nevis, Inggris. Setelah beberapa kali merajai podium World Cup di seri sebelumnya, kali ini pebalap Inggris harus mengakui pebalap Australia dan Prancis pada nomor downhill putra dan putri pada kejuaraan yang diselenggarakan tanggal 5-8 Juni 2014 lalu.

Emmeline Ragot, pemenang seri World Cup DH #3 Fort William
Di bagian putri, Emmeline Ragot (Prancis/Lapierre Gravity Republic) menjuarai nomor putri dengan membukukan waktu 5 menit 12,624 detik. Ia mengalahkan rekan senegaranya Myriam Nicole (Commençal - Riding Addiction) yang terpaut 8,710 detik. Podium ketiga ditempati Tracey Hannah (Australia/Polygon Hutchinson UR) dengan waktu 5:26,600.

Troy Brosnan, pemenang seri World Cup DH #3 Fort William
Di bagian putra, sama halnya dengan di bagian putri, dua rekan senegara menguasai podium teratas. Pebalap Australia Troy Brosnan (Specialized Racing DH) dan Samuel Hill (ChainReactionCycles.com / Nukeproof) memuncaki podium dengan waktu 4:36,580 dan 4:38,239. Di tempat ketiga, pebalap tuan rumah Danny Hart mencatat waktu lebih lambat 2,076 detik dari Troy Brosnan.

Sebenarnya pebalap tuan rumah cukup memberi perlawanan dalam lomba ini. Di nomor putri, pebalap tuan rumah Manon Carpenter (Madison Saracen Factory Team) mencatat waktu kualifikasi tercepat. Selain tercepat di kualifikasi, Manon juga masih meraih waktu tercepat pada Split 1 babak final. Kesalahan yang dibuat di bagian 2 lintasan sepanjang 2,82 kilometer ini membuatnya tertinggal lebih dari satu menit dari Emmeline Ragot. Podium putri terbaik tuan rumah diraih pebalap senior Fionn Griffiths yang meraih posisi ke enam.

Di bagian putra, pebalap tuan rumah Danny Hart juga mencatat waktu tercepat di bagian awal lomba. Berbeda dengan putri, di bagian putra, keunggulan sekitar 0,7 detik tidak mampu dipertahankan Danny hingga akhirnya kalah 2,076 detik dari Troy Brosnan walaupun tidak terjadi kesalahan yang dilakukan pebalap tuan rumah tersebut.

Lintasan Fort William ini adalah lintasan klasik yang selalu digunakan untuk seri World Cup sejak tahun 2002. Untuk tahun 2014 ini, lintasan yang digunakan sepanjang 2,82 kilometer dengan titik finish lebih rendah 555 meter dari garis start. Kombinasi lintasan yang sulit serta bagian berkecepatan tinggi membuat pebalap harus mengatur ritme lomba. Lomba di tahun ini berlangsung dalam cuaca mendung dan berawan dan suhu berkisar 16 hingga 20 derajat celcius.

Bagian lintasan yang cepat dapat membuat pebalap menjalankan sepedanya di atas kecepatan 80 kilometer per jam. Namun bagian yang cukup sulit membuat pebalap unggulan tidak terpancing untuk mengejar kecepatan tinggi. Di tahun 2014 ini kecepatan tertinggi di speed trap diraih pebalap non unggulan Mikael Vickers (Inggris / Santa Cruz Syndicate) dengan kecepatan 86,086 kilometer per jam di bagian putra dan pebalap Mexico Lorena Drumondo Vargas di bagian putri dengan kecepatan 82,133 kilometer per jam. Kecepatan yang dibuat belum dapat membantu mereka mencatat waktu yang cukup baik untuk lolos ke babak kualifikasi.


(Goestarmono)

Monday, June 2, 2014

Terbalik Lebih Asyik?

Rockshox RS-1 (SRAM.com)
Beberapa waktu lalu, pionir sepeda gunung, Rockshox melansir produk barunya dengan cara unik. Sekali sehari mereka mencicil “penampakan” produk barunya. Dalam tiga hari di halaman jejaring sosialnya ditampilkan tiga detail produk tersebut. Di hari ke empat sebuah gambar utuh dari produk dirilis oleh Rockshox. Garpu suspensi itu dinamakan RS-1, sama seperti nama produk pertama Rockshox. Berbeda dengan RS-1 yang asli, garpu RS-1 yang dikeluarkan tahun 2014 ini berdesain terbalik, alias inverted, atau lebih dikenal dengan upside down.

Desain garpu inverted sudah banyak digunakan di sepeda motor, terutama untuk keperluan kompetisi. Jika suspensi konvensional menggunakan slider dengan tabung lebih besar di bagian bawah dan tabung stanchion yang lebih kecil dijepit oleh crown di bagian atas. Suspensi inverted, seperti namanya tersusun secara terbalik, di bagian atas crown menjepit slider, sementara stanchionnya berada di bagian bawah, menjepit as roda. Keuntungan dari desain ini adalah berkurangnya unsprung mass sehingga peredaman guncangan lebih efektif. Selain itu, desain internal dengan sil yang selalu terendam oli membuat gaya gesek di stanchion berkurang.

Garpu inverted sebenarnya sudah banyak digunakan di sepeda. Dari sekian banyak garpu inverted, mungkin hanya Manitou Dorado yang sukses bertahan dalam arti tetap diproduksi dalam jangka waktu yang cukup panjang. Sekarang pertanyaannya adalah, apa kelemahan garpu inverted sehingga sangat jarang garpu sepeda yang sukses dengan desain ini?

Garpu dengan desain ini mengalami kelemahan yaitu kemampuan menahan torsi stir yang rendah. Walaupun produsen dapat membuat garpu yang cukup kaku dari arah depan dan belakang, namun hilangnya brake arch membuat garpu fleksibel dari torsi yang dihasilkan stang atau defleksi kiri-kanan akibat lintasan yang dilalui. Dengan adanya brake arch, torsi ditahan di bagian crown, brake arch, dan as roda. Pada garpu inverted hanya dua bagian yang memegang peranan, yaitu crown dan as roda.

Sedikit pencerahan datang dari perusahaan yang dibuat Paul Turner, Maverick. Garpu yang digunakan Maverick cukup berhasil dengan desain inverted walau digunakan untuk keperluan cross country. Benang merah dari keberhasilan garpu inverted adalah rekayasa di titik pegangan untuk mengkompensasi hilangnya brake arch. Untuk mengkompensasi absennya brake arch, Maverick mengelas crown bagian bawah dan meningkatkan ukuran as roda menjadi 24 milimeter. Produsen lainnya, Manitou menggunakan as segi enam untuk garpu Dorado-nya. Bagaimana dengan Rockshox?

Predictive Steering (foto dari MTB Magazine)
Untuk meningkatkan torsional rigidity, Rockshox RS-1 menggunakan rangkaian unik dari as, garpu, dan sistem kompresi yang dinamakan Predictive Steering™. Sistem ini menggunakan hub khusus dan torque tube sehingga antarmuka hub dan dropout seakan menggunakan as berukuran 27 milimeter walaupun menggunakan as Maxle™ berukuran 15 milimeter.

Akankah Rockshox sebagai salah satu pemain utama suspensi sepeda sukses melakukan salah satu tantangan paling berat di dunia suspensi sepeda, membuat suspensi inverted untuk pengguna cross country dengan keharusan bobot yang ringan?


(Goestarmono, dimuat di majalah Ridebike Juni 2014)