Friday, July 28, 2017

Balapan terakhir Mike Hall

Pagi hari kamis 31 Maret 2017, Indian Pacific Wheel Race (IPWR) memasuki hari ke-14 lomba melintasi benua Australia dari Fremantle ke Sidney. Para dot watcher sebutan penonton yang memantau posisi peserta dalam peta yang disediakan panitia bersiap menyambut juara perdana lomba lintas benua terpanjang hingga saat ini. Malam sebelumnya, dot watcher dari Australia, Asia, dan negara lain dalam zone waktu yang sama beristirahat, menunggu siapa juara balap sepeda yang menempuh jarak 5.500 kilometer hanya dalam waktu 14 hari. Penggemar di belahan dunia lain juga menunggu kabar terbaru. Selain memasuki malam hari, pemimpin lomba sedang menempuh medan pegunungan di Victoria atau Australian Alps yang minim penduduk atau rest area, tempat yang biasanya digunakan peserta untuk berbagi kabar melalui media sosial.

Kabar pagi hari itu jauh dari harapan penggemar lomba, alih-alih kabar tentang posisi peserta, panitia mengumumkan pembatalan lomba yang tinggal menempuh jarak 200 kilometer dari posisi pemimpin lomba, pembalap Belgia Kristoff Allegaert. Sebuah kecelakaan antara mobil dan pengendara sepeda di Monaro Highway, 465 kilometer dari garis finish di Opera House Sidney. Posisi tersebut sama persis dengan tempat pemegang posisi kedua, Mike Hall. Kecelakaan yang terjadi pukul 6.20 pagi merenggut nyawa legenda balap sepeda petualangan itu.

Mike Hall dikenal sebagai petualang sepeda setelah mengikuti Tour Divide yang membelah Amerika Serikat dari utara ke selatan tahun 2011. Tahun 2012 ia memenangi World Cycle Race setelah bersepeda mengelilingi dunia sejauh 29.000 kilometer dalam 91 hari dan 18 jam. Ia menyelenggarakan Transcontinental Race, lomba lintas benua Eropa dari Belgia hingga Turki sejak tahun 2013 yang pada edisi 2016 dipersingkat dengan finish di Yunani akibat alasan keamanan. Kiprahnya tidak berhenti dengan memenangi Tour Divide tahun 2013, Trans Am Bicycle Race yang membelah Amerika Serikat dari barat ke timur di tahun 2014, dan sekali lagi memenangi Tour Divide tahun 2016 yang lalu. Petualangan Mike saat memenangi Trans Am 2014 dapat dilihat dalam film dokumenter “Inspired To Ride”.

IPWR sendiri berlangsung menarik, tiga besar pemimpin klasemen sudah tidak terkejar oleh pembalap lainnya. Kristoff Allegaert hampir mencapai garis finish walau sempat terkejar dan saling menyusul di hari ke 12 oleh Mike Hall. Pahlawan lokal wanita, Sarah Hammond siap mengisi posisi ketiga lomba perdana ini.

Selain prestasinya, Mike juga terlibat dalam penggalangan dana untuk memperbaiki kualitas dan aksesibilitas perawatan bayi di pedesaan termiskin di Vietnam di tahun 2013 dan 2015. Mike bersama rekannya sesama petualang sepeda, Juliana Buhring membantu lembaga swadaya masyarakat Newborn Vietnam. Selain sebagai pesepeda profesional, Mike bekerja paruh waktu di industri dirgantara sebagai perekayasa desain.

Latar belakang inilah yang membuatnya menjadi tempat bertanya para petualang sepeda. Peralatan seperti sistem pelacakan posisi melalui satelit, lampu dan hub dinamo serta penggunaan transmisi elektronik dan rem cakram hidrolik, dikembangkan pabrikan bersama Mike Hall. Pilihannya menggunakan rangka sepeda serat karbon saat berlaga di Tour Divide mematahkan mitos tentang material rangka sepeda. Menurutnya kualitas dan pengendalian sepeda lebih dipengaruhi oleh kualitas pengerjaan dan bentuk pipa daripada jenis materialnya.

Balap sepeda petualangan semakin luas digemari, kebanyakan atas jasa Mike Hall. Dedikasi Mike terhadap balap sepeda petualangan digambarkannya saat mengungkapkan bahwa ia tidak memiliki rumah (pribadi) atau mobil yang bagus. Seseorang tetap tidak bisa memiliki segalanya, dan pilihannya untuk mengabdi pada dunia yang dicintainya membuatnya dikenang sebagai peletak pondasi balap sepeda petualangan, seorang guru, rekan bersepeda, dan teman yang baik bagi semua orang.


(Goestarmono)

Friday, March 24, 2017

Curug Batu Templek

Batu Templek atau Slate adalah salah satu bahan bangunan dekoratif yang banyak digunakan. Bahan tersebut didapat dengan cara ditambang. Beberapa lokasi penambangan batu templek berada di sekitaran Bandung, salah satunya ada di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Sesuai namanya, Curug Batu Templek sebelumnya adalah tempat penambangan batu templek. Bahkan konon penambangan masih dilakukan walau kegiatan wisata mulai mengurangi kegiatan penambangan.

Batu Templek sendiri adalah batuan metamorf dari sedimen lumpur. Bentuk lempeng atau templek terjadi akibat tekanan terjadinya beberapa pelapisan dan gesekan lempeng tektonik selama proses kejadiannya.

Dengan ketinggian 940 meter di atas permukaan laut, lokasi ini menyajikan tanjakan yang moderat dicapai dari kota Bandung yang berada sekitar 700 meter di atas permukaan laut. Dalam perjalanan ini, penulis mengajak istri dan dua anak perempuan sekalian mengenalkan kegiatan luar ruang. Perjalanan dilakukan dengan sebuah sepeda tandem yang dilengkapi dua kursi anak.

Salah satu objek yang dilalui dalam perjalanan menuju Curug Batu Templek adalah Taman Abdi Negara. Taman ini sebelumnya adalah TPA Pasir Impun yang berhenti beroperasi Februari 1999 dan menjadi tempat akhir timbunan sampah Kota Bandung selama 10 tahun. Bisa dibayangkan bahwa 20 tahun yang lalu suasana di Pasir Impun seperti Sarimukti di Bandung Barat saat ini dan sebentar lagi berpindah ke Legok Nangka di daerah Nagrek, dengan bersliwerannya truk sampah. Suatu hal yang tidak terbayangkan dengan banyaknya pemukiman pada saat ini.

Tanjakan harus dihadapi sejak kami berbelok dari jalan raya Ujungberung atau Jl. AH Nasution di dekat LP Sukamiskin. Pada umumnya tanjakan masih bisa dilalui dengan dikayuh walau dua kali sepeda terpaksa didorong. Jarak 4 kilometer dengan elevasi 238 meter tersebut kami tempuh dalam waktu satu jam.

Di tempat tujuan, kami beristirahat dan membiarkan anak-anak menjelajah daerah sekitar air terjun. Musim hujan membuat air terjun berwarna coklat membawa lumpur. Fasilitas di lokasi cukup memadai walau masih bisa ditingkatkan. Fasilitas seperti toilet mengandalkan warung lokal. Demikian pula tempat beristirahat berupa tempat duduk yang masih kurang pada saat pengunjung sedang ramai.

Tempat ini bisa direkomendasikan sebagai tujuan bersepeda yang cukup dekat dengan kota Bandung. Walau begitu lokasi yang tidak begitu luas membuat kekhawatiran terlalu banyaknya pengunjung yang mendatangi tempat ini bisa mengurangi pengalaman wisatawan menikmati Curug Batu Templek.


(Goestarmono)

Friday, March 17, 2017

Evolusi Sepeda Turing

Polygon Bend RIV
Kegiatan turing bersepeda bukanlah hal yang baru. Kegiatan ini sudah mulai dilakukan sejak awal sejarah sepeda. Kegiatan turing bersepeda mengalami pasang surut dengan puncak popularitas terakhir di tahun 1960 dan 1970-an sebelum populer kembali akhir-akhir ini. Kegiatan turing bersepeda kembali bergeliat seperti terlihat pada banyaknya kegiatan turing selain popularitas pelaku turing dan varian sepeda turing yang ditawarkan pabrikan.

Para ahli berkata saat ini adalah masa disruptif, banyak hal berubah, begitu pula dengan turing bersepeda. Di pertengahan dekade 2000-an, bermunculan kegiatan sepeda ultra-marathon dan gravel race. Event ultra marathon yang menempuh jarak ribuan kilometer seperti Tour Divide yang memotong Amerika Serikat dari utara ke selatan, Trans Am Bike Race, dan Transcontinental Race mengharuskan peserta membawa perbekalannya sendiri di luar yang bisa dibeli di sepanjang jalan.

Sepeda yang digunakan Mike Hall dalam Trans Am
Di sisi lain gravel race seperti Dirty Kanza menempuh jalan berkerikil sepanjang ratusan kilometer. Jalur lomba ini tidak melalui jalan raya dan panitia tidak memperbolehkan kendaraan pendukung peserta sehingga mereka harus mengatasi seluruh masalah yang terjadi.

Kedua jenis event ini membuat pola yang banyak ditiru peturing. Semakin banyak turing bersepeda dilakukan secara lebih cepat dan mengeksplorasi daerah di luar jalan raya yang biasa dilalui. Peralatan dan pola istirahat yang digunakan peserta lomba di atas menjadi acuan untuk meningkatkan jarak jelajah harian dalam turing. Kemajuan infrastruktur dan jaringan pendukung juga menjadi latar belakang berubahnya kegiatan turing bersepeda. Jarak antar sumber logistik seperti minimarket, cafe, warung, dan penginapan yang semakin dekat membuat perbekalan bisa dikurangi atau beralih ke peralatan yang lebih ringan. Banyak pula peturing yang sebelumnya menekuni genre lain familiar dengan kecepatan dan eksplorasi dengan melakukan turing dalam kecepatan lebih tinggi dan mengeksplorasi jalanan kelas dua, bahkan offroad.

Trek 920
Pabrikan pun membuat peralatan yang lebih ringan dan spesifik untuk kegiatan turing termasuk sepeda yang digunakan. Pabrikan sepeda pun merilis sepeda untuk turing dengan desain yang lebih kekar dengan rangka berbahan variatif, tidak lagi terbatas pada baja dan titanium, namun aluminum, bahkan serat karbon. Penggunaan dropbar seperti sepeda jalan raya dengan sedikit modifikasi berupa sudut yang membuka di bagian bawah efektif untuk menghindarkan pesepeda dari terpaan angin dengan tidak mengorbankan kemampuan off-road. Kaki sepeda turing pun menggunakan as thru axle yang kaku dan rem cakram yang lebih kuat. Desain rangka sepeda mengisolasi getaran akibat kecepatan dan medan kasar sehingga tidak terlalu mempengaruhi bawaan, baik dalam pannier atau tas bikepacking.

Rangka yang lebih kaku dan bobot yang lebih ringan tidak mengurangi kenyamanan sepeda turing generasi baru. Jika sepeda turing tradisional dikenal nyaman berkat fleksibilitas rangkanya, maka sepeda turing generasi baru mengisolasi getaran untuk mendapatkan keseimbangan antara performa dan kenyamanan.

Berpetualang ke tempat baru, berinteraksi dengan masyarakat yang berbeda, merasakan lingkungan dengan lebih seksama dibandingkan dengan moda transportasi lain adalah inti dari kegiatan turing bersepeda. Berubahnya lingkungan dan pendukung turing bersepeda membuat kegiatan turing bersepeda pun berubah. Tentu saja penggiat turing bersepeda diuntungkan dengan lebih banyak pilihan untuk melakukan kegiatan yang disukainya.


(Goestarmono, dimuat di Back2boseh Pikiran Rakyat, 12 Maret 2017)

Friday, January 20, 2017

"Mengapa sepeda saya lambat?" Anda googling, dan kami punya jawabannya

Rupert Radley
18 Januari 2017

Salah satu pertanyaan tentang sepeda yang paling umum ditanyakan di Google adalah mengapa sepeda saya jadi lambat, jadi kami mencoba menjawanya

Kadang-kadang sepeda memperlambatmu, kadang-kadang Andalah yang melakukannya
Ini adalah pertanyaan yang diajukan oleh pengendara sepeda di mana-mana: mengapa sepeda saya jadi lambat?

Anda yakin itu bukan Anda - terakhir kali Anda keluar bersepeda, Anda merasa di tangguh. Tapi perjalanan hari ini berbeda, Anda merasa seperti Anda sedang bersepeda sambil menginjak lem, tapi mengapa?

Anda googling mengapa ini terjadi, dan kami mengumpulkan penyebab umum dari sindrom sepeda lambat, dan bagaimana untuk memperbaikinya.

Tekanan ban rendah

Bersepeda dengan tekanan ban yang terlalu rendah akan memiliki efek dramatis pada seberapa cepat sepeda Anda mampu bergulir. Ini berarti Anda harus bekerja dua kali lebih keras untuk bersaing dengan teman-teman Anda.

Ini adalah akibat dari beberapa hal. Pertama, Anda bisa memiliki sebuah bocor kecil. Bocor ini adalah lubang yang memungkinkan udara keluar dari ban secara perlahan, bukan keluar sekaligus.

Ini adalah skenario terburuk, yang berarti Anda harus menambal ban dalam atau menggantinya.

Skenario terbaik? Anda hanya perlu untuk memompa ban Anda sedikit. Anda dapat memeriksa tekanan yang direkomendasikan pada sidewall ban, tetapi kami merekomendasikan 100psi sebagai kompromi antara kecepatan bergulir maksimum dan grip yang baik.

Periksa tekanan ban sebelum bersepeda

Cuaca Berangin


Jika Anda pergi bersepeda, kemungkinan anda mengahadapi angin depan. Bahkan, Anda akan selalu bersepeda melawan angin depan.

Ini salah satu dari fenomena alam yang tidak dapat dijelaskan.

Kabar baiknya, Anda akan menjadi lebih baik dan kaki Anda akan menjadi lebih kuat.

Rantai Anda Perlu Pelumas

Rawatlah rantai dan ia akan menolongmu
Yang satu ini sedikit lebih teknis, tetapi bisa membuat perbedaan.

Pada dasarnya, rantai kering tidak akan bergerak semulus yang telah terlumasi. Anda bisa kehilangan tenaga berharga ketika bersepeda dengan rantai kering dan perpindahan gigi Anda akan kurang efisien.

Namun perlu diingat bahwa rantai kebanyakan pelumas bisa sama-sama merusak dengan menarik segala macam debu jalan.

Pecahkan masalah ini dengan secara teratur membersihkan rantai dan melumasinya.

Rem yang Menggesek

Ini adalah masalah klasik yang lain dan sering membuat sepeda terasa lambat.

Ini dapat terjadi baik pada rem cakram atau pelk. Pastikan bantalan rem sedekat mungkin dengan pelk atau cakram, karena hal ini memberikan tenaga dan umpan balik di tuar yang terbaik.

Sayangnya, ini bisa mengakibatkan rem menggosok pelk atau cakram.

Jika Anda pikir rem adalah penyebab kelelahan Anda, periksa apakah roda berputar dengan baik dan atur kembali kaliper rem.

Gesekan rim, penyebab nomor satu

Anda Bersepeda di Dataran yang Palsu


Ilusi optik pernah kita semua alami, datar palsu adalah ketika jalan terlihat datar tapi kaki Anda berjuang untuk tenaga.

Tapi jika Anda memeriksa Garmin, ia akan menunjukkan bahwa jalan memiliki sedikit gradien itu - tidak kentara tapi cukup menjadi beban.

Kenyataan Pahit ... tapi kau memang lemah?

Jadi, Anda sudah memeriksa tekanan ban, memastikan (beberapa kali) rem tidak menggosok dan rantai sudah dilumasi, tapi kaki Anda masih tidak sekencang yang diinginkan.

Masih ada satu hal yang menyebabkan Anda berjuang keras - Anda. Mungkin ini waktunya menggertakkan gigi Anda dan melakukannya. Lagipula, "bersepeda tidak pernah akan lebih mudah, Anda hanya bersepeda lebih cepat".


Baca lebih lanjut di ‘Why is my bike so slow?’ – you asked Google, and we’ve got the answer

200 Tahun Sepeda

Karl Drais menciptakan Laufmaschine tahun 1817
Sepeda, alat transportasi, rekreasi, dan olahraga saat ini telah berumur 200 tahun sejak penemuan Laufmaschine (mesin lari) oleh Baron von Karl Drais. Sebelum diciptakannya sepeda oleh pegawai negeri di Baden ini, barang dan penumpang diangkut menggunakan kereta yang ditarik hewan, terutama kuda. Letusan gunung Tambora di Indonesia mengakibatkan Tahun tanpa musim panas yang menggagalkan panen dan Karl Drais menciptakan solusi dari bencana kelaparan yang terjadi.

Ciptaan Karl Drais adalah kendaraan yang tidak membutuhkan hewan sebagai penggerak. Hewan seperti kuda yang banyak digunakan saat itu membutuhkan pakan yang sangat berharga saat bencana gagal panen. Ciptaan Karl Drais ini juga meletakkan dasar dari alat transportasi personal. Untuk pertama kalinya manusia dapat bergerak dengan praktis, tanpa perawatan kendaraan yang rumit. Dalam perjalanan 200 tahun sepeda, ada beberapa hal yang dimaksudkan untuk diaplikasikan untuk sepeda namun digunakan luas di bidang lainnya.

John Dunlop, penemu ban numatis
Salah satu sumbangsih dunia sepeda adalah jalan raya. Penggunaan sepeda membutuhkan jalan yang mulus. Kereta yang ditarik hewan menggunakan roda yang sangat besar sehingga permukaan jalan yang mulus bukanlah suatu keharusan. Demikian pula dengan sumber tenaganya, saat melalui jalan yang kurang mulus, pengendara kereta kuda tidak begitu merasakan beratnya perjalanan, berbeda dengan pengendara sepeda.

Buruknya kondisi jalan terutama di luar kota terjadi saat maraknya penggunaan kereta api tahun 1840-an. Transportasi rel mematikan transportasi jalan antar kota sehingga pemerintah tidak merasa perawatan jalan sebagai prioritas. Organisasi sepeda seperti Cyclists’ Touring Club di Inggris dan League of American Wheelmen di Amerika Serikat melobi pemerintah untuk merawat jalan antar kota. Tanpa lobi pesepeda, jalan antar kota kemungkinan menjadi hilang atau tetap berkondisi buruk sehingga kepemilikan kendaraan bermotor menjadi tidak menarik.

Pabrik sepeda Wright, tempat Wirght bersaudara membangun pesawat terbang pertama 
Buruknya jalan juga membuat seorang dokter hewan, John Boyd Dunlop menciptakan ban numatis, atau ban yang diisi angin tahun 1888. Dunlop yang juga membuat berbagai peralatan karet ini menciptakan ban yang dapat mengurangi guncangan saat anaknya bersepeda.

Masih di bagian roda, atau bagian lain yang bergerak, seorang mekanik dari Paris, Jules Pierre Suriray menciptakan bantalan peluru (ball bearing). Bantalan peluru ini digunakan di sepeda yang digunakan James Moore dalam balap sepeda Paris-Rouen tahun 1869. Penyempurnaan ini sangat besar sehingga James Moore menjuarai balap sepeda tersebut. Saat ini bantalan peluru digunakan di hampir seluruh poros benda bergerak.

Selain penemuan spesifik, pengetahuan tentang sepeda membuat Wright Bersaudara yang juga produsen sepeda berhasil tercatat sejarah sebagai orang pertama yang menerbangkan pesawat terbang. Di samping menemukan alat pengendali terbang, Wright Bersaudara juga mengaplikasikan prinsip rasio tenaga dan bobot yang penting dalam desain sepeda. Sebelum percobaan Wright bersaudara, percobaan terbang sebelumnya banyak bertumpu pada tenaga yang besar tanpa memperhitungkan bobot mesin dan konstruksi. Wright bersaudara bahkan tidak dapat menemukan produsen mesin yang cukup ringan untuk memberi tenaga pesawat terbangnya. Mereka membangun mesin sendiri bersama Charlie Taylor, mekanik mereka di bengkel sepedanya.

Rangka mobil Caterham yang dibangun dari pipa baja seperti sepeda
Obsesi pabrikan sepeda untuk mengurangi bobot juga menghasilkan penemuan konstruksi pipa baja.Konstruksi ini disempurnakan John Reynolds tahun 1897 dengan pipa butted atau pipa yang lebih tipis di bagian tengahnya. Konstruksi ini masih banyak digunakan dalam dunia otomotif, bahkan untuk keperluan sport dan kompetisi hingga meluasnya konstruksi monocoque (cangkang tunggal) baru-baru ini.

Kesederhanaan sepeda dan dinamikanya telah membawa banyak kemajuan dalam peradaban manusia. Setelah 200 tahun perjalanan sejarah sepeda, bagaimana dunia sepeda menjawab tantangan di masa depan?


(Goestarmono)

Thursday, January 19, 2017

5 Tips Menaklukkan Akar

Merasa kesulitan saat bersepeda melewati akar? lakukan tips ini untuk mengatasi permukaan yang licin.
Akar yang terekspos bukanlah masalah buat Remi © Bartek Wolinski
Oleh Richard Bennett pada 14 Januari 2017

Melihat akar pohon basah dapat membuat pesepeda keluar keringat dingin. Akar amatlah licin dan cukup tak terduga - detik ini Anda mampu, berikutnya sudah di atas tanah bertanya-tanya apa yang terjadi. Kami pernah merasakannya dan ada memar untuk membuktikannya, tetapi tidak harus dengan begitu seharusnya. Baca terus tips kami untuk memandu Anda berurusan dengan akar.
Remi Thirion dalam hutan dan dedaunan
1. Luruskan akar

Mungkin tips paling berharga ketika melewati akar adalah kemampuan untuk meluruskan hantaman. Ini berarti jika akar berada di jalan, Anda ingin melewati mereka selurus mungkin. Hal ini tidak akan selalu mungkin dan Anda mungkin harus menyesuaikan jalur yang sesuai. Bagian penting untuk diingat adalah bahwa jalur yang paling lurus mungkin bukanlah yang tercepat, atau paling banyak traksi, sehingga meluruskan adalah cara terbaik untuk memaksimalkan traksi, kontrol dan kecepatan Anda dalam satu langkah.

2. Dapatkan tekanan ban yang tepat

Tekanan ban muncul di hampir setiap teknik sepeda gunung -dari turunan ke tanjakan - dan begitu juga dengan akar. Jika ban Anda terlalu keras, rangka ban tidak akan meredam dan membuat Anda memantul dari akar dan kehilangan kontrol. Terlalu empuk dan Anda risiko pinch flat meningkat, merusak semua kesenangan. Tidak ada tekanan yang pasti untuk mengatasi akar, tapi mungkin lebih rendah dari biasanya digunakan, jadi bereksperimen lah dan ukur tekanan ban Anda. Pembalap pro sering bisa merasakan perbedaan setengah psi di ban mereka, sehingga tip ini tidak dapat diremehkan.
Gee Atherton dalam hutan © Bartek Wolinski / Red Bull
3. Kurangi membebani sepeda

Jika bagian berakar pendek dan Anda ingin melewatinya dalam kecepatan maksimum, maka unweighting sepeda saat menabrak akar akan membuat perbedaan besar. Ini berarti melompat sesaat dan menggeser berat badan Anda ke atas untuk membuat sepeda pergi lebih ringan saat menabrak akar, sedikit seperti bunnyhop. Cukup halus, sehingga tidak memerlukan loncatan besar, tetapi akan membantu Anda untuk melewati akar, bukan menabraknya. Lihatlah setiap pembalap pro membalap untuk melihat teknik ini secara lengkap - mereka jagonya unweighting sepeda untuk memaksimalkan kecepatan.

4. Mengasah teknik Anda

Bersepeda di akar dengan baik, terutama yang basah, membutuhkan pengendalian yang ringan. Ini berarti mengerem secara perlahan dan menghindari perubahan arah mendadak, karena ini dapat menyebabkan kecelakaan. Longgarkan grip juga, yang akan memungkinkan sepeda untuk bergerak bebas di bawah Anda. Seperti halnya teknik sepeda gunung lain, ini membutuhkan latihan, temukan bagian yang dapat Anda latih lagi dan lagi untuk mengasah teknik Anda.

Rachel di atas akar © Bartek Wolinksi / Red Bull
5. Menjaga hal-hal mendatar

Saat basah dan licin, sangat penting untuk menjaga berat badan Anda berpusat pada sepeda. Jika Anda condong ke satu sisi, atau memiliki satu pedal ke bawah, kemungkinan tergelincir akan meningkat. Saat Anda datang ke bagian berakar lagi, pikirkan tentang menjaga pedal sejajar dengan berat yang seimbang pada titik kontak Anda pada stang dan pedal. Ini akan memberi grip dan kontrol yang lebih baik - dan siapa yang tidak ingin itu?

Friday, January 13, 2017

Falco eDrive: sistem sepeda listrik yang berfungsi sebagai indoor trainer

oleh Ebiketips 9 Jan 2017

hub belakang bisa digunakan dalam ruangan dan dihubungkan dengan perangkat lunak pelatihan Virtual

Ada sesuatu yang sedikit berbeda: The Falco eDrive tampak seperti hub motor belakang biasa yang bisa dipasang di sepeda Anda. Tapi hub ini punya kemampuan lain: eDrive dapat berubah menjadi trainer untuk latihan dalam ruangan, dan dapat dihubungkan dengan Zwift atau software pelatihan virtual reality lainnya.

Apa yang dapat dilakukan? "Falco eDrive memancarkan daya (dalam watt) untuk aplikasi seperti Zwift, Bkool, TrainerRoad, dll dan secara otomatis mengubah variasi tahanan sesuai perubahan medan dan kondisi", Falco memberitahu kami. "Falco eDrive bahkan bergetar untuk mensimulasikan 'kondisi jalan.' umpan balik real-time ini memberikan pengalaman bersepeda paling mendalam. Falco eDrive terhubung ke aplikasi nirkabel melalui ANT + menggunakan tongkat ANT USB + atau Bluetooth Smart  (BLE). " Berikut adalah video yang menjelaskan sistem:



Pintar ya? hub motor secara efektif melakukan kebalikan dari apa yang biasanya dilakukan, menjadi sebagai generator, bukan motor untuk mensimulasikan tahanan jalan. Dan karena itu bertindak sebagai generator Anda dapat mengisi energi kembali ke baterai motor hingga penuh. sepeda terpasang di dudukan sepeda statis standar, yang disertakan dengan kit.

Komponen Falco e-Drive

Motor Falco e-Drive sendiri dikonfigurasi untuk Uni Eropa, AS dan penggunaan Speed Pedelec. dapat digunakan pada hampir semua ukuran ban, dan ada versi hub yang tersedia untuk berapa pun speed, dari singlespeed hingga percepatan 10-speed. motor menghasilkan torsi 45Nm dan dipasangkan dengan baterai 400Wh terpasang di rangka. Tidak ada unit kontrol, tetapi sistem ini diaktifkan dengan Bluetotth dan Android atau iOS yang tersedia.

saat ini harga sistem $ 1149 di situs Falco, atau jika Anda suka Anda dapat memiliki sistem yang dirakit pada e-Citi, sepeda jalan raya dengan rem cakram 10-kecepatan untuk $ 1995. The eDrive saat ini dapat dipreorder dengan tanggal pengiriman yang diharapkan pada awal Juli.

Naskah asli di Ebiketips

Rebecca Rusch dan Sisa Perang Vietnam

Perang banyak meninggalkan kenangan buruk bagi orang-orang yang terlibat di dalamnya. Tapi bagaimana jika apa yang terjadi saat perang masih menyisakan bahaya hingga saat damai? Salah satu bahaya sisa perang adalah UXO (Unexploded Ordinance) atau artileri yang tidak meledak, seperti bom, roket, granat, atau ranjau darat. Sebuah ekspedisi MTBLAO pada tanggal 13-20 November 2016 yang dipimpin seorang juara dunia sepeda gunung meningkatkan kesadaran tentang hal itu.

Rebecca Rusch adalah salah satu atlet sepeda gunung terbaik. Spesialisasinya dalam nomor yang membutuhkan ketahanan dibuktikan dengan memenangkan Kejuaraan Dunia Sepeda Gunung 24 Jam dari tahun 2007 hingga 2009. Sebelumnya ia juga menekuni panjat dinding, adventure racing, rafting, dan ski cross country. Rebecca dikenal sebagai atlet yang banyak membagi ilmunya, di antaranya melalui program “SRAM Gold Rusch”, sebuah perkemahan dengan workshop bersepeda khusus wanita. Ia juga menjadi penyelenggara lomba “Rebecca Rusch Private Idaho” di Ketchum, Idaho tempat tinggalnya saat ini serta aktif di organisasi advokasi dan filantrofis sepeda seperti IMBA, People for Bikes, dan World Bicycle Relief. Kisah hidupnya yang inspiratif sudah ditulis dalam buku “Rusch to Glory: Adventure, Risk, & Triumph on the Path Less Pedaled

Lahir di Puerto Rico tahun 1968, ia baru berumur dua tahun saat ayahnya, Stephen Rusch, pilot AU Amerika Serikat ditembak jatuh gerilyawan Viet Cong di sekitar Ho Chi Minh Trail. Tahun 2015, Reba, begitu ia dipanggil, bersepeda menyusuri Ho Chi Minh Trail sepanjang 1.800 kilometer untuk mencari lokasi jatuhnya pesawat tersebut. Ho Chi Minh Trail adalah rute logistik pada perang Vietnam yang kebanyakan berada di daerah perbatasan Vietnam dengan Laos dan Kamboja. Di perjalanan yang akan dirilis sebagai film dokumenter penuh “Blood Road” itu, Reba menyelami kehidupan ayahnya dan masyarakat Indochina.

Tahun ini Reba kembali dengan 15 orang pengendara sepeda Amerika Serikat untuk bersepeda sejauh 550 kilometer. Perjalanan ini diharapkan meningkatkan kesadaran dan menggalang dana untuk isu UXO yang masih menjadi masalah besar di Indochina, terutama di Laos. Walaupun perang Vietnam telah berakhir tahun 1975 atau sekitar 40 tahun yang lalu, 300 orang per tahun masih menjadi korban artileri yang gagal meledak. MAG (Mines Advisory Group) juga mencatat 834 orang meninggal dunia dalam periode tahun 1999-2008.

Laos adalah negara yang paling banyak dibom di dunia. Sekitar 270 juta bom klaster dijatuhkan di negara tanpa garis pantai itu. Diperkirakan 30% dari bom tersebut tidak meledak dan menyimpan bahaya ledakan hingga saat ini. 10 dari 18 provinsi di Laos dinyatakan sebagai “terkontaminasi parah” oleh artileri yang tidak meledak. Ancaman itu sangat terasa menghambat pembangunan di sektor pertanian dan kehidupan anak-anak. UXOLAO, badan nasional Laos untuk artileri tidak meledak telah menjinakkan sekitar satu juta UXO, umumnya ranjau darat dan menyatakan 23.000 hektar lahan bebas ranjau. Ranjau darat sendiri saat ini sudah dilarang penggunaannya dengan ditanda tanganinya perjanjian Ottawa oleh 133 negara di tahun 1997.

Ranjau dan artileri tidak meledak lainnya bukanlah masalah yang besar bagi rakyat Indonesia. Tidak begitu halnya dengan di belahan dunia lain. Seorang juara dunia sepeda telah mengingatkan kita akan dampak kemanusiaan dari perang, bahkan jauh setelah perang itu berakhir.


(Goestarmono)

Thursday, January 12, 2017

Perubahan Tim 2017

5 Januari 2017

Saat kalender diganti dan bumi memulai putaran lain mengelilingi matahari, ada banyak perubahann terjadi di antara berbagai tim sepeda gunung selama pertengahan libur musim. Dari bulan November, ada beberapa petunjuk tentang berbagai perubahan tim Piala Dunia dan perpindahan atlet. Dan sekarang setelah beberapa minggu dan bulan gosip dan dugaan, banyak dari mereka yang sekarang menjadi jelas.

Berikut adalah puncak dari episode perpindahan tim dari dunia balap sepeda gunung .

1. Manon Carpenter Meninggalkan Madison / Saracen, Bergabung dengan Radon Bikes
Superstar dari Wales, Manon Carpenter, pindah ke perusahaan sepeda Jerman Radon.
Radon Swoop, senjata baru Manon Carpenter untuk World Cup Downhill.

2. Mathias Flückiger Bergabung dengan Radon Bikes
Berbicara tentang Radon Bikes, ada sekelompok pembalap baru yang mengibarkan bendera merek direct-to-consumer Jerman ini, termasuk pembalap XC Swiss; Mathias Flückiger.

3. Josh Bryceland Berhenti dari Piala Dunia DH
Salah satu rahasia yang disimpan terburuk dari dunia balap, Josh Bryceland berhenti dari Piala Dunia DH.

Jika Anda tahan mendengarkan 22 menit suara Josh Bryceland ini, di video ini Brycleand mengumumkan mengapa dia mundur dari balap downhill papan atas.

4. Jolanda Neff Bergabung dengan Kross Bikes

Bukan rumor baru, tetapi tetap berita besar. Pesepeda gunung hebat Swiss yang lain berpindah tim untuk 2017, kali ini Jolanda Neff. Neff akan berlomba untuk Kross pada tahun 2017, dan berharap untuk keberuntungan yang lebih baik setelah cedera punggungnya pada 2016. Selamat berjuang Jolanda!

5. Canyon Membentuk tim World Cup DH

Sedikit cuplikan dari merek sepeda Jerman, yang meluncurkan sepeda downhill serat karbon baru, pada tahun 2016. Untuk menjadi pengendaranya, Canyon mengumpulkan Tim World Cup DH yang dikabarkan termasuk Troy Brosnan dan Greg Williamson.
Foto kiriman Canyon Bikes (@canyon_bikes) pada

6. Brian Lopes Meninggalkan Intense Cycles

Walaupun Brian Lopes tidak ikut serta di sirkuit balap UCI untuk beberapa waktu, nama besarnya tidak hilang dan aset besar untuk semua sponsornya. Jadi berita tentang dia meninggalkan Intense Cycles sangat penting – ke mana Lopes akan pindah berikutnya?

7. Adam Craig pensiun
8. Yoann Barelli Bergabung dengan Commencal
Yoann Barelli
Anda mungkin telah membaca cerita di awal pekan ini , bintang Prancis / Kanada baru-baru ini mengumumkan kepindahannya ke Commencal.

9. Andrew Neethling meninggalkan Polygon
Bintang downhill Afrika Selatan Andrew Neethling mengumumkan dia pindah dari Polygon Bikes. Setelah karir balap yang panjang, Needles belum tentu pensiun dari balap, tetapi ia telah menunjukkan bahwa dia "gembira tentang masa depannya!"

Jadi, apa perubahan tim dan perpindahan atlet lainnya yang dapat kita tambahkan ke dalam daftar?

10. Richie Rude & Yeti Kembali ke Piala Dunia DH?

Foto kiriman Richie Rude (@richie_rude1) pada

Artikel asli: Musical Chairs: 2017 Team Changes

Friday, January 6, 2017

Kapasitas Pembangkitan Listrik Energi Terbarukan Menyusul Batubara

Ancaman pemanasan global dan habisnya bahan bakar fosil semakin nyata di hadapan kita. Salah satu solusi dari masalah itu adalah penggunaan energi terbarukan, terutama dalam pembangkitan energi listrik. Saat ini terjadi peningkatan instalasi pembangkit listrik dari energi terbarukan. Negara-negara di Eropa, Amerika Utara, China, dan India berlomba-lomba mendirikan pembangkit listrik dari energi terbarukan menggantikan pembangkit berbahan bakar fosil.

Salah satu tonggak keberhasilan sudah tercapai di tahun 2015. Untuk pertama kalinya dalam sejarah kapasitas pembangkitan listrik dari energi terbarukan menyusul kapasitas pembangkit batubara. Data itu diungkap International Energy Agency (IEA) dalam Medium Term Renewable Market Report baru-baru ini. Laporan IEA memaparkan peningkatan 15% kapasitas menjadi 153 GW dari tahun sebelumnya yang antara lain terdiri dari 66 GW energi angin dan 49 GW energi matahari di samping energi terbarukan lainnya.

Perlu sudut pandang berbeda dalam menyikapi hal ini. Berbeda dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil yang bisa memproduksi listrik pada kapasitasnya sepanjang waktu, pembangkitan listrik dari energi terbarukan lebih banyak memproduksi di bawah kapasitas seperti malam hari untuk panel surya, atau saat angin berhembus lemah untuk pembangkit bertenaga angin.

Tonggak berikutnya adalah saat produksi listrik dari energi terbarukan bisa menyaingi produsksi yang dibangkitkan bahan bakar fosil. Untuk mencapai hal itu IEA meramalkan peningkatan 13% kapasitas terpasang dalam jangka waktu tahun 2015 hingga 2021. Rasio produksi diharapkan meningkat menjadi 28% dari 23% dalam jangka waktu yang sama. Pada waktu itu diharapkan biaya pembangkitan listrik tenaga matahari turun seperempatnya, dan terjadi penurunan 15% untuk pembangkitan tenaga angin onshore.

Beberapa negara seperti Amerika Serikat, China, India, dan Meksiko dinilai mempunyai kebijakan yang mendukung energi terbarukan. Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia memiliki Peraturan Presiden №5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional dan Peraturan Pemerintah №79 tahun 2014 yang menuntut peningkatan peran energi terbarukan dalam penyediaan energi nasional. Jika di PerPres №5/2006 energi terbarukan mendapat target porsi 17% di tahun 2025, maka pada PP №79/2014 target ini meningkat menjadi 23% dan diharapkan meningkat menjadi 31% di tahun 2050. Bagaimana dengan realisasinya? Setelah 10 tahun target dicanangkan saat ini bauran energi mencapai 11% dari energi yang dibangkitkan.

Mampukah Indonesia bersama dengan negara lain mengurangi penggunaan energi fosil bagi kelangsungan bumi ini?


(Goestarmono)