Friday, September 19, 2014

Ranca Upas, Destinasi Alternatif Bersepeda

Ranca Upas, sebuah destinasi alternatif bersepeda di Bandung
Umumnya pesepeda kota Bandung lebih mengakrabi destinasi bersepeda di sebelah utara kota Bandung. Memang, jalur tanjakan dan suasana pedesaan berjarak lebih dekat ke arah utara kota daripada arah mata angin lainnya. Namun apakah sisi lain penyokong kota Bandung tidak layak jadi pilihan?

Bandung terletak di persilangan dengan jalan nasional menuju ibukota kabupaten dan propinsi lain di tiga arah, utara, barat, dan timur. Arah selatan kota Bandung mengarah ke ibukota Kabupaten Bandung, Soreang, dan berlanjut ke Ciwidey hingga pantai selatan Jawa Barat. Di Ciwidey terdapat satu destinasi yang layak dipertimbangkan, Ranca Upas, tepatnya bumi perkemahan Kampung Cai, Ranca Upas.

Kegiatan Bikecamping dapat dilakukan di Ranca Upas
Berada di kaki Gunung Patuha, bumi perkemahan yang dikelola PT. Perhutani ini berlokasi kurang lebih 45 kilometer dari kota Bandung. Menikmati fasilitas di Bumi Perkemahan Kampung Cai ini dapat dilakukan dengan biaya terjangkau, sementara fasilitas yang dapat disewa dengan biaya tambahan juga cukup lengkap, seperti tenda, sleeping bag, hingga kayu bakar.

Apa yang ditawarkan Ranca Upas untuk pengalaman bersepeda? Sesuai tempatnya, tentu tempat ini ideal untuk bike camping. Dengan jarak menengah dari kota Bandung, mencapai lokasi Ranca Upas tidak terlalu berat sehingga cocok untuk pesepeda pemula, namun juga tidak terlalu ringan untuk pesepeda yang sudah mahir karena masih menyajikan tanjakan hingga ketinggian 1.700 meter di atas permukaan laut. Kampung Cai Ranca Upas dapat dicapai dalam waktu kurang lebih setengah hari bersepeda.

Ketemu Youk Tanzil dari Ring of Fire di Ranca Upas
Pesepeda dapat kembali ke kota Bandung setelah bermalam dalam tenda yang dibawa dalam pannier, atau disewa dari pengelola. Sebagai bukti cocoknya tempat ini untuk bike camping, komunitas pengendara sepeda Federal merencanakan Jambore Nasional ke dua-nya di tempat ini. Suhu yang bisa mencapai 10 Celcius menjadi tantangan sendiri bagi fisik dan peralatan bike camper.

Bagaimana dengan disiplin bersepeda lain? Pesepeda gunung dapat menikmati lintasan yang berada dalam hutan binaan PT. Perhutani. Sayangnya saat ini belum ada lintasan sepeda gunung permanen di Ranca Upas. Pesepeda yang ingin bersepeda gunung harus menjelajah sendiri di antara bersilangnya jalan setapak di hutan tersebut. Lintasan dengan memanfaatkan jaringan jalan setapak tersebut juga digunakan untuk acara lomba MTB-XC di acara ulang tahun dan peluncuran logo sebuah perusahaan outdoor tanggal 17 Agustus 2014 kemarin.

Federalist Bandung Indonesia (FBI) di Ranca Upas
Alternatif lainnya adalah meluaskan penjelajahan hingga ke perkebunan teh Walini. Untuk menjelajah hingga perkebunan teh Walini dapat dilakukan dengan bersepeda sekitar 20 kilometer hingga kembali lagi ke Ranca Upas, bersepeda di kebun teh, dengan fitur batuan beku dan lintasan kerikil kasar menyajikan tantangan tersendiri.

Bagaimana dengan sepeda jalan raya? Area Kampung Cai, Ranca Upas memang miskin jalan mulus dan tidak seberapa luas. Namun penggemar sepeda jalan raya dapat bersepeda menuju pantai selatan Jawa Barat. Kemacetan yang terjadi hampir setiap waktu antara Bandung dan Soreang, serta kemacetan pada hari libur hingga Kawah Putih menjadikan Ranca Upas sebagai titik awal yang cocok untuk bersepeda menuju pantai selatan melalui Rancabali, Situ Patengan, Naringgul, dan mencapai pantai selatan di Cidaun, Kabupaten Cianjur.

Kemacetan yang hampir selalu terjadi memang membuat keengganan pesepeda untuk menjelajah Ranca Upas dan sekitarnya. Namun perjuangan memang menyuguhkan kenikmatan tersendiri, bagi pesepeda yang mencapai daerah tersebut akan diganjar oleh bersihnya udara dan suasana yang sepi.

(Goestarmono, dimuat di Back2boseh Pikiran Rakyat 24 Agustus 2014)

No comments:

Post a Comment