Friday, March 9, 2018

Bukan Sekedar Pakai Helm


Hierarki pengendalian resiko 
Bersepeda adalah kegiatan yang sehat, menyenangkan, dan aman untuk dilakukan. Sayangnya masih ada cerita kecelakaan yang mengakibatkan kerusakan sepeda, cedera, hingga kematian. Kegiatan bersepeda, terutama yang bertujuan hobi hingga kompetisi, mengandung unsur risiko. Walau begitu, menghindari kecelakaan tetap menjadi hal yang mutlak.

Memang belum ada pembahasan mendalam tentang pengelolaan bahaya dalam kegiatan sepeda. Untuk itu kita dapat meniru pengelolaan resiko dari kegiatan lain, salah satunya dari kegiatan industri. Di kegiatan industri, US National Institute for Occupational Safety and Health telah merilis lima langkah hierarki pengelolaan bahaya. Urutan langkah sesuai efektivitas yaitu, eliminasi, substitusi, pengendalian rekayasa, pengendalian administratif, hingga penggunaan alat pelindung diri.

Group ride dengan sharing teknik bersepeda
Eliminasi adalah penghilangan kegiatan yang berpotensi kecelakaan. Bersepeda ekstrem dapat dihindari untuk menghilangkan resiko kecelakaan. Untuk pesepeda yang serius untuk bersepeda ekstrem saran ini dapat dianggap mengada-ada. Namun untuk kegiatan sepeda lainnya, seperti transportasi atau kesehatan, kegiatan “iseng” menyerempet bahaya sering menimbulkan kecelakaan yang tidak perlu.

Substitusi, atau penggantian kegiatan dengan yang tingkat bahaya lebih rendah menjadi langkah selanjutnya. Salah satu contoh adalah adanya jalur alternatif, atau chicken way di rintangan seperti jump atau drop yang memungkinkan pesepeda belum berpengalaman menempuh lintasan dengan aman walaupun menambah waktu tempuh. Untuk kegiatan transportasi, kita bisa memilih melalui jalan lingkungan daripada menambah resiko melewati jalan raya besar bersama kendaraan bermotor berkecepatan tinggi.

Perawatan sepeda mutlak untuk bersepeda yang aman
Selanjutnya adalah pengendalian rekayasa. Kita bisa menghindari resiko dengan peralatan yang lebih baik. Lebih baik di sini bukan berarti baru atau mahal. Penggunaan sepeda dan komponen sesuai peruntukan, perawatan berkala, serta melakukan pengecekan dampak upgrade atau modifikasi dapat mengurangi resiko kecelakaan secara signifikan. Pengaturan pannier secara seimbang untuk menghindarkan selip ban depan adalah salah satu contoh pendekatan ini.

Pengendalian administratif, atau mengubah cara suatu kegiatan dilakukan adalah langkah pencegahan kecelakaan yang terakhir. Cara ini dilakukan dengan memperbaiki teknik bersepeda. Di luar negeri sudah banyak dilakukan kelas teknik bersepeda dalam berbagai tingkatan dari pemula hingga tingkat tinggi, demikian pula dengan resor sepeda yang mencantumkan tingkat bahaya suatu lintasan agar aman dilalui pesepeda sesuai tingkatannya tanpa mengurangi sensasi. Bagaimana dengan di Indonesia? Tingkatan lintasan sudah mulai diperkenalkan di beberapa resor sepeda di Bali dan Jawa Timur, sementara untuk pesepedanya, belum ada kelas yang terstruktur di mana pesepeda bisa terus mempelajari teknik bersepeda dengan baik. Akibatnya, masih banyak kecelakaan yang terjadi karena teknik dasar bersepeda belum dikuasai, seperti penggunaan rem belakang yang berlebihan, atau ban belakang yang menggantung saat jumping.

Mau ekstrem tapi aman? Pelajari dari rider yang kompeten
Hal yang terakhir dilakukan tidak mencegah kecelakaan, tetapi hanya mengurangi keparahan akibat kecelakaan. Alat pengaman diri seperti helm, kacamata, hingga body protector untuk bersepeda downhill dikenakan untuk mengurangi cedera akibat kecelakaan hingga ke tingkat yang dapat diterima (acceptable risk). Penggunaan alat pengaman diri digunakan setelah tahapan pencegahan sebelumnya dilakukan. Penggunaan alat pengaman diri memang paling mudah dinilai karena terlihat secara sekilas. Walau begitu pesepeda diharapkan lebih memperhatikan saat rekan bersepedanya melakukan hal yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan seperti sepeda yang tidak layak pakai, modifikasi yang membahayakan, atau memasuki trek yang lebih berbahaya dari kemampuan
rekan tersebut.

Seorang pemandu sepeda, Christopher Noel, mengatakan kecelakaan sepeda umumnya bisa dihindari. Biasanya kecelakaan terjadi akibat pesepeda bersepeda melewati batas kemampuannya. Mencoba mengikuti rekan yang tingkat kemampuannya jauh lebih tinggi, melewati lintasan di luar kemampuan, serta ingin terlihat mampu oleh rekan-rekannya adalah alasan sebab paling umum seorang pesepeda melupakan batas kemampuannya.

Pencegahan kecelakaan adalah tanggung jawab kita bersama, demikian pula safety riding bukan hanya sebatas menggunakan helm, tapi juga mencegah kecelakaan sebelum terjadi tanpa mengurangi sensasi bersepeda.

(Goestarmono)

No comments:

Post a Comment